NOTULENSI
DIALOG INTERAKTIF RANTING JUWET, JUM’AT 13 APRIL 2018
DI MASJID AL-KAMIL
JUWET
A.
Bidang Agama
1.
Soal
Mengapa peristiwa mi’roj tidak disebutkan secara jelas,
berbeda dengan isro’ yang disebutkan secara jelas ?
Jawab :
Karena, peristiwa mi'roj adalah peristiwa samawi. Artinya,
tempat terjadinya peristiwa berada di langit yang tidak bisa dijangkau oleh
akal makhluk bumi, sebagaimana firman Allah dalam surat An Najm ayat 1-18.
Sedangkan isra' adalah kejadian peristiwa di bumi, sehingga Nabi memungkinkan
untuk membuktikan secara riil dan nyata, dan bisa diterima akal.
Referensi:
Kitab Isro' Mi'roj. Karangan syaikh Muhammad Mutawalli
Assa'rowi.
2.
Soal :
Dalam peristiwa mi’raj, apakah Allah menunggu kedatangan Nabi ?
bukankah Allah tidak bertempat ?
Jawab :
Allah dalam peristiwa mi'raj tidak menunggu kedatangan Nabi,
karena Allah menyertai Nabi dalam perjalanan isra' mi'roj Nabi.
Sebagaimana diterangkan oleh Allah dalam surah Al Isro' : "Subhaanalladzii
asro bi'abdihi ....." dst Ayat diatas diperjelas dengan hadits : "
Allahumma antassohibi fissafar. " Bahwa Allah Maha Suci dari sifat
yang membutuhkan tempat.
Referensi :
Jawahirul Kalamiyah,
pada pokok bahasan tentang iman kepada Allah SWT.
3.
Soal
Apakah benar perintah sholat diturunkan pada waktu Nabi Muhammad
SAW. saat mi'raj ? bukankah waktu isra' Nabi Muhammad SAW.
menjadi imam sholat di Masjidil Aqsho ?.
Jawab :
Benar, Sholat yg diperintahkan pada Nabi ketika mi'raj
adalah sholat lima waktu setiap sehari semalam.
Sedangkan sholat yg dilakukan Nabi waktu isra' adalah sholat
safar
Referensi :
Hadits Nabi SAW. dalam kitab Al Bukhori oleh Al Imam Al
Bukhori dalam bab mi'roj.
4.
Soal
Apakah waktu Isra' mi'raj Nabi SAW. Yang dijalankan Allah
adalah jasad dan ruh Nabi, atau hanya ruh nya saja ?, menurut ilmu fisika
apakah kecepatan perpindahan jasad Nabi tidak melawan hukum gaya gravitasi bumi
?. Sebab menurut teori ini, secara akal orang awam jasad Nabi bisa hancur
dengan kecepatan seperti itu .
Jawab:
Isra' mi'raj Nabi, yang
dijalankan Allah adalah jasad dan ruh Nabi SAW.
Referensi :
Kitab Isra' Mi'raj susunan Imam Syeh Najmuddin Al Ghoity
5.
Soal
Bagaimana cara membilas pakain yg benar..?(suci)
Jawab :
Kalau air yang digunakan cuma sedikit, caranya harus mengalirkan
air ke barang yg kena najis. Kalau air yang digunakan cukup banyak (lebih dari
2 kulah) caranya boleh mencelupkan barang yang terkena najis ke dalam air
tersebut.
Referensi
Kitab Busyrol Karim juz 1, hal., 43
6.
Soal
Memakai surban termasuk sunah ketika hendak menjalankan solat, pertayaan, Cara memakai surban di kepala atau di pundak ? Songkok termasuk
katagori surban atau bukan ketika di pakai dalam sholat ?
Jawab :
Sorban dipakai di kepala bukan dipundak sebagaimana
dijelaskan dalam kitab lubab hal., 25 . Sedang kopiyah bukan termasuk
sorban sebagaimana telah dijelaskan dalam kitab Tankihul Qoul pada bab
imamah.
7.
Soal
Ada sebuah masjid setiap ahad pagi ba'da jamaah sholat subuh
mengadakan pengajian dengan nama coffe morning. Semua jamaah diberi secangkir
kopi, snack, dan rokok oleh takmir masjid. Dana untuk menyediakan kopi dll
diambil dari kas masjid. Pertanyaannya, bolehkah kegiatan tersebut mengambil
dari dana kas masjid ?
Jawab
Boleh, untuk menarik minat jama'ah semakin banyak. Keterangan
dalam kitab Kitab Bughyatul Mustarsidin hal ., 107-108.
8.
Soal
Sebuah masjid mempunyai sebidang sawah wakaf. Dari hasil menyewakan
sawah itulah uangnya digunakan seluruh kebutuhan masjid, diantaranya
pembangunan masjid, renovasi masjid, gaji muadzin, dan imam solat, pengajian,
dll. Pertanyaan : bolehkah hasil sawah wakaf digunakan untuk seluruh kebutuhan
masjid?
Jawab :
Boleh
Referensi
Kitab Ghoyatuttalhis hal, 188.
9.
Soal
Apa bedanya IMAROTUL MASJID dengan MASLAHATUL MASJID ?
Jawab :
Imaroh : Pembelanjaan uang masjid khusus untuk pembangunan
Maslahah : Pembelanjaan uang masjid untuk kebaikan secara umum
Referensi :
Kitab Risalah
masjid, hal., 18
B.
Bidang Sosial/Kematian/Pengantin
Tidak ada
pertayaan yang masuk
C.
Bidang Ke NU-an
Tidak ada
pertanyaan yang masuk.
D.
Bidang Kenegaraan
1. Soal
Bagaimana
kriteria seorang pemimpin dan sikap kita sebagai warga NU dalam menyikapi tahun
politik saat ini ?
Jawab :
Seorang
pemimpin harus punya kafabilitas yg memadai dan punya intregitas yg mumpuni
sebagaimana yg diterangkangkan dalam kitab Idzotunnasiin. Dan
sikap kita dlm menghadapi tahun politik harus tasmmuh, tawazun, dan
tawasuth Sebagaimana
prinsip - prinsip Nahdlotul Ulama.
E. Bidang
Sosial/Kematian/Pengantin
Tidak ada pertanyaan yang masuk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar